Wednesday, October 14, 2015

Sahabatku

Tahun baru yang tetap sama, Sahabatku
Seperti tahun-tahun lalu
Masih semu, pula tertutup kelambu-kelambu nafsu
Syahwat-syahwat jahat, kian erat saja mencengkeram dirimu
Leluasa sekali mengobrak-abrik pelataran hati dan akalmu

Dan umurmu, habis digerus waktu
Dan ibadahmu, habis ditukar nafsu
Taqwamu selayak debu
Warnanya tak jelas, abu-abu
Timbul tenggelam
Bahkan kau sendiri ragu menakar kuantitas bahkan kualitasnya
Shalatmu buruk
Muamalahmu busuk
Jauh sekali dari kata khusyuk
Qur'anmu kau simpan
Tilawahmu hilang perlahan
Lagu-lagu sampah kau telan
----------------------
Sahabatku, tak lelahkah kau caci kawanmu?
Kau maki sejawatmu?
Bukan karena dia pantas dicaci?
Tapi lebih karena dia sejak dulu kau benci?
Kau tuding kawanmu salah
Tapi kau maklumi dirimu sendiri dan kau berkilah
Kau anggap kawanmu tak bisa diatur
Hidupmu sendiri ngelantur
Tak perlu menipu Tuhan, Sahabatku
Tuhan tak bisa kau tipu
Tak usah bersandiwara
Tuhan tak suka sandiwara
------------------------
Sahabatku, umurmu kapan berhenti kau juga tak mengerti
Jangan pandir!
Sudah buta, tutup mata
Sudah tuli, tutup telinga
Sudah bisu, kau tutup mulutmu juga
Kau bukan manusia sempurna, Sahabatku
Dan sejatinya, tiada yang sempurna kecuali Rabb-mu
-----------------------
Sahabatku
Lebih tundukan kepalamu
Ratapi dosamu
Himpun amalmu
Jangan berkacak pinggang layaknya syurga sudah kau tapaki
Sahabatku, Nabi-mu itu terjamin masuk syurga
Tapi sungguh malamnya penuh munajat
Harinya penuh meratap
Istighfarnya ribuan kali
Sujudnya lama sekali
Rajin mengemis kasih Sang Maha Pengasih
Kau sendiri?
Selamat Tahun Baru, Sahabatku.

oleh : Farhan Aji Dharma
-------
Dalam selimut pagi Jogjakarta, 01 Muharram 1437 Hijriyah.

0 comments:

Post a Comment